Cintaku bagai sebuah fungsi
Yang melaju tak terbendung secara eksponensial
Ingin ku kuadratkan secara sempurna,
menjadi grafik fungsi cinta abadi
Yang melaju tak terbendung secara eksponensial
Ingin ku kuadratkan secara sempurna,
menjadi grafik fungsi cinta abadi
Cintaku tak terdiffrensialkan secara parsial,
apalagi secara implisit
Tetapi terintegralkan secara rasional
Aku tak ingin lagi berjalan seperti aritmatik
Tetapi ingin kuberlari seperti geometrik
apalagi secara implisit
Tetapi terintegralkan secara rasional
Aku tak ingin lagi berjalan seperti aritmatik
Tetapi ingin kuberlari seperti geometrik
Hatiku terus bergejolak, terasa ganjil, dan sulit ku regresikan
Analisis secara real pun tak banyak membantu
Alangkah kompleksnya mencari titik kestabilan sistem cinta ini
Oh, hidupku menjadi tak terdefinisi
Analisis secara real pun tak banyak membantu
Alangkah kompleksnya mencari titik kestabilan sistem cinta ini
Oh, hidupku menjadi tak terdefinisi
Laju perubahan cintaku terhadap waktu sungguh cepat
Tetapi tak beraturan seperti kurva sinus yang bergejolak
Kalkulus pun menangis, hatinya menjerit menatapku
Karena merasa sosoknya tak berguna lagi di himpunan ini
Ingin rasanya ku transformasikan cinta ini
Dan mengkonversinya menjadi bilangan cinta
Sehingga kuperoleh titik singgung antara hatiku dan hatinya
Dan menggapai kehidupan yang terdefinisi
Dan mengkonversinya menjadi bilangan cinta
Sehingga kuperoleh titik singgung antara hatiku dan hatinya
Dan menggapai kehidupan yang terdefinisi
Limit perbedaan antara kita, tak menjadi kendala bagiku
Keyakinanku sudah mencapai titik maksimum
Mari kita substitusikan dua fungsi cinta ini
Menjadi satu persamaan fungsi cinta abadi
Keyakinanku sudah mencapai titik maksimum
Mari kita substitusikan dua fungsi cinta ini
Menjadi satu persamaan fungsi cinta abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar